Ticker

6/recent/ticker-posts

HIKMAH LOMBA PITULASAN

Semarak Lomba Pitulasan
Semarak Pitulasan

info SELOGIRI - NASIONAL - 17 Agustus 2014 seluruh masyarakat Indonesia merayakan hari jadi kemerdekaan Indonesia. Peringatan hari kemerdekaan negara Indonesia yang ke 69 ini seperti tradisi-tradisi sebelumnya diperingati oleh masyarakat sampai kelas bawah dengan berbagai macam perlombaan.

Perlombaan yang mayoritas selalu ada dalam menyemarakkan ulang tahun kemerdekaan RI hampir selalu sama dalam berbagai tempat maupun wilayah. Lomba-lomba menjelang tanggal 17 Agustus ini sering disebut dengan LOMBA PITULASAN (Lomba 17-an / Lomba Tujuh Belasan).

Dari kalangan anak-anak, bapak-bapak, bahkan ibu-ibu tak ada rasa malu alias canggung. Semua bergembira dalam memeriahkan ultah kemerdekaan Indonesia dengan mengikuti berbagai macam lomba yang biasanya diselenggarakan oleh para remaja karang taruna. Berbagai macam Lomba Pitulasan yang paling populer antara lain: Lomba Makan Kerupuk, Lomba Panjat Pinang, Lomba Balap Karung, Lomba Tarik Tambang, Lomba Bawa Kelereng Dengan Sendok, Lomba Pindahkan Belut, Lomba Sepak Bola Sarung, Lomba Sepeda Lambat, Lomba Memasukkan Paku Dalam Botol, dan Lomba Bakia.


Pertanyaannya, "Apakah mereka-mereka terutama anak-anak jaman sekarang memahami apa makna atau hikmah dari lomba pitulasan tersebut?"

Berikut beberapa hikmah lomba 17 Agustus (pitulasan) yang disampaikan oleh Ketua Sub Karang Taruna "TUNAS HARAPAN" Dusun Temuwuh Desa Nambangan Kecamatan Selogiri Hadi Susanto di sela-sela meriahnya lomba.

Hikmah Lomba Makan Kerupuk

Lomba Pitulasan Makan Kerupuk
Lomba Pitulasan Makan Kerupuk
Lomba Makan Kerupuk. Kerupuk adalah makanan paling ringan yang melambangan makanan paling sederhana, kerupuk harganya tergolong murah mengandung filosofi makanan rakyat kecil atau rakyat jelata kaum kelas bawah.

Tata cara peraturan Lomba Makan Kerupuk dengan cara digantung, serta tangan peserta diikat pada belakang badannya. Hal ini mengandung pengertian bahwa pada jaman dulu ketika masa penjajahan, rakyat untuk makan saja sulit, harus bersusah payah untuk mendapatkannya walaupun hanya sekedar makanan pengganjal perut guna bertahan hidup. Apalagi untuk mendapatkan makanan enak, mungkin hanya kalangan tertentu saja yang bisa menikmatinya.

Dengan adanya lomba makan krupuk ini diharapkan generasi sekarang biar bisa merasakan betapa sulitnya untuk mendapatkan makanan. Perlu perjuangan, perlu pengorbanan, perlu usaha keras hingga harus berjinjit-jinjit. Ironisnya sekarang ini banyak sekali makanan yang terbuang sia-sia karena kurangnya rasa syukur.

Hikmah Lomba Balap Karung

Lomba Balap Karung
Lomba Balap Karung
Lomba Balap Karung. Karung yang digunakan untuk lomba ini sebenarnya adalah karung goni dan tidak boleh dicuci lebih dahulu agar para peserta lomba bisa merasakan gatal dari kotornya karung tersebut. Karung goni inilah yang pada jaman penjajahan dulu digunakan oleh rakyat jelata sebagai pakaian keseharian mereka.

Rakyat jelata pada jaman Belanda dan Jepang dulu harus dengan melawan rasa gatal akibat dari karung goni tersebut, karena memang rakyat tak mampu untuk membeli pakaian. Berbeda dengan jaman sekarang semua sudah dengan mudah bisa menggunakan pakaian yang bersih dan nyaman, bahkan hingga saling berpamer dengan mode-mode terbarunya.

Lomba Memasukkan Paku Dalam Botol

Lomba Memasukkan Paku Dalam Botol
Lomba Memasukkan Paku Dalam Botol
Lomba memasukkan paku dalam botol dengan tata cara paku diikat dengan tali rafia, kemudian diikatkan pada pinggang peserta dimana posisi paku berada pada bagian belakang badan peserta.

Peserta harus memasukkan paku ke dalam botol dengan cara mengatur posisi pinggang dan pinggul tanpa bantuan tangan. Hikmah dari lomba ini ini adalah kuda-kuda dan konsentrasi.

Untuk meraih kesuksesan dalam kehidupan, untuk meraih impian dan cita-cita diperlukan pondasi yang kokoh, kuat, tidak mudah terombang-ambing oleh pengaruh luar. Pondasi ini berupa bekal kemampuan diri sendiri baik kemampuan pengetahuan, sikap, maupun ketrampilan yang harus terus dipupuk agar semakin menguatkan karakter pribadinya. Selain itu guna meraih kesuksesan diperlukan konsentrasi dan fokus pada tujuan yang hendak dicapai serta harus mampu melawan gangguan atau godaan yang menerjangnya (hal ini digambarkan pada paku yang mudah diombang-ambingkan oleh terpaan angin).

Demikian beberapa hikmah lomba pitulasan yang dapat kita petik manfaatnya bagi kehidupan. Terima kasih, dan semoga bermanfaat. DIRGAHAYU RI ke-69, MERDEKA!
Foto by Deni Kristanto


Post a Comment

0 Comments